Jumat, 02 November 2012

Definisi Bahasa dan Klarifikasinya

Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.


Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli:

# BILL ADAMS
Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif


# WITTGENSTEIN
Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis


# FERDINAND DE SAUSSURE
Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain


# PLATO
Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut


# BLOCH & TRAGER
Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama.


# CARROL
Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia


# SUDARYONO
Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.


# SAUSSURE
Bahasa adalah objek dari semiologi


# Mc. CARTHY
Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir

# WILLIAM A. HAVILAND
Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu



Bila dilihat dari beberapa definisi dan pengertian mengenai bahasa menurut beberapa ahli diatas, kita bisa melihat bahwa terdapat perbedaan definisi tentang bahasa dimana definisi dari setiap ahli tergantung dengan apa yang ingin ditekankan oleh setiap tersebut. Namun meskipun terdapat perbedaan, nampaknya disepakati bersama bahwa bahasa adalah alat komunikasi. Dan sebagai alat komunikasi , bahasa mempunyai fungsi-fungsi dan ragam-ragam tertentu.

Macam Macam Ragam Bahasa
  • Ragam baku adalah ragam bahasa yang oleh penuturnya dipandang sebagai ragam yang baik. Ragam ini biasa dipakai dalam kalangan terdidik, karya ilmiah, suasana resmi, atau surat resmi.
  • Ragam cakapan (ragam akrab) adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
  • Ragam hormat adalah ragam bahasa yang dipakai apabila lawan bicara orang yang dihormati, misalnya orang tua dan atasan.
  • Ragam kasar adalah ragam bahasa yang digunakan dalam pemakaian tidak resmi di kalangan orang yang saling mengenal.
  • Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
  • Ragam resmi adalah ragam bahasa yang dipakai dalam suasana resmi.
  • Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual.

Fakta – Fakta yang Ada dalam Keanekragaman Bahasa di Indonesia
Indonesia adalah Negara Asia tepatnya Asia tenggara yang juga merupakan Negara kepulauan terbesar didunia sehingga Negara ini tentunya mempunyai suku bangsa yang terbesar pula dimuka bumi ini yaitu kurang lebih 1120 suku bangsa menurut BPS (Badan Pusat Statistik)(Sumber : http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=57455) , mungkin inilah penyebabnya Indonesia menjadi Negara yang mempunyai bahasa daerah terbanyak didunia yaitu kurang lebih 750 bahasa daerah .
Dari bagian barat negara Indonesia yaitu di pulau Sumatra yang didominasi bahasa melayu yang logat bahasanya terdengar seperti bahasa melayu malaysia,di pulau ini dari provinsi Aceh sampai Bandar Lampung bahasanya terdengar melayu, tapi ada yang berbeda pada provinsi Sumatra utara yaitu pada suku batak yang bahasanya terdengar berbeda dengan bahasa melayu juga Sumatra selatan yaitu Palembang yang bahasanya terdengar agak seperti di pulau jawa.
Beralih ke pulau jawa yang merupakan pulau berpenduduk terbesar se-indonesia , dipulau jawa bahasanya dikategorikan menjadi 2 yaitu bahasa yang kasar dan yang halus. Dibagian barat pulau ini yaitu di provinsi jawa barat ada bahasa sunda, bahasa sunda yang halus berada pada darah sekitar pusat jawa barat sedangkan bahasa yang kasar terletak pada daerah perbatasan antara jawa barat dan jawa tengah, di jawa barat ini juga ada Ibukota Negara Indonesia yaitu DKI Jakarta yang mempunyai bahasa daerah yaitu bahasa betawi yang menurut orang yang belum pernah mendengar dan tidak biasa mendengar bahasa ini, bahasa ini akan terdengar kasar apabila kita baru pertama mendengar (logatnya kasar) tapi sebenarnya bahasa ini bisa diucapkan secara halus pula.
Lalu beralih lagi ke jawa bagian tengah yang mempunyai bahasa jawa kasar dan halus juga, bahasa jawa halus kebanyakan berada di kota kota disekitar ibukota jawa tengah ini contohnya di solo dan di ibukotanya sendiri yaitu di semarang , di DI Yogyakarta juga memakai bahasa yang halus, sedangkan untuk yang bahasa jawa kasar berada di kota daerah perbatasan antara jawa barat dan jawa tengah biasanya di kota daerah sekitar pantai utara dan pantai selatan. Untuk wilayah jawa timur bahasa jawanya kebanyakan sama dengan bahasa yang ada di jawa tengah ,tapi di daerah barat jawa timur cara bicara didaerah ini agak lantang atau tegas, bahasa ini terletak berdekatan dengan daerah Madura .Dan ada lagi daerah Bali yang bahasanya terdengar seperti bahasa jawa tapi jauh sekali berbeda juga bahasa Nusa tenggara yang terdengar seperti bahasa bali.
Sekarang beralih ke pulau Kalimantan ,Untuk Kalimantan yang bersebelahan dengan Negara Malaysia bahasanya juga terdengar malayu seperti bahasa yang ada di pulau Sumatra tapi pastinya memiliki perbedaan. Di pulau Kalimantan Bahasa yang digunakan di setiap daerahnya berbeda tapi perbedannya hanya sedikit sekali. Akhirnya kebagian terakhir yaitu ke bagian daerah timur Indonesia yaitu pulau Sulawesi kepulauan Maluku dan pulau irian jaya atau yang biasa kita bilang papua, logat berbahasa ketiga pulau ini hampir sama apalagi daerah Sulawesi bagian timur dengan kepulauan Maluku dan pulau irian jaya.
Ada kira-kira 160 bahasa nyaris punah yang disebabkan oleh kurangnya pendalaman tentang berbahasa daerah disekolah sekolah yang hanya menjadikan bahasa daerah sebagai muatan lokal saja sedangkan bahasa inggris lebih dikedepankan karena memang bahasa inggris merupakan bahasa internasional karena tentunya lebih penting, apalagi dalam urusan mencari pekerjaan yang berhubungan dengan bahasa inggris,, orang yang bisa bahasa inggris dinomersatukan, atau mungkin karena para orang tua yang bisa berbahasa daerah tidak mampu mewariskan bahasa daerahnya kepada anaknya yang berakibat rasa kemauan seorang anak untuk mendalami bahasa daerah.
Ragam Bahasa dan Variasi Berbahsa Indonesia
Variasi Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Hal ini bisa terjadi mengingat kondisi masyarakat Indonesia yang beragam dengan keanekaragaman bahasa yang dimiliki pula. Bahasa Indonesia yang menyebar luas dan dipakai oleh masyarakatnya terkadang mengalami penyesuaian oleh masayakat penuturnya akibat kondisi dan situasi yang dihadapi penuturnya. Semuanya mengalami penyesuaian seiring dengan tetap dipakainya bahasa daerah masing-masing. Inilah merupakan salah satu yang menyebabkan variasi berbahasa timbul yaitu akibat penyesuaian dengan kondisi dan lingkungan dimana si penutur hidup dan berinteraksi. Ragam bahasa yang bervariasi ini merupakan salah satu dari sejumlah variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa. Variasi ini muncul karena pemakai bahasa memerlukan alat komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi (Subarianto, 2000).

Kridalaksana (1985) mengungkapkan bahwa bahasa mengalami perubahan sesuai dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai menurut keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu. Variasi itu disebut ragam standar (Subarianto, 2000). Berikut akan dibahas variasi bahasa yang dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa dan keragaman fungsi bahasa tersebut. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa.

- Variasi berdasarkan fungsinya atau dari segi pemakaian

Variasi bahasa berkenaan dengan penggunanya, pemakainya atau fungsinya disebut fungsiolek, ragam atau register. Variasi ini biasanya dibicarakan berdasarkan bidang penggunaan, gaya, atau tingkat keformalan dan sarana penggunaan. Variasi bahasa berdasarkan bidang pemakaian ini adalah menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa. Misalnya, bidang sastra, jurnalistik, pertanian, militer, pelayaran, pendidikan, dsb.

- Variasi dari segi keformalan

Menurut Martin Joos, variasi bahasa dibagi menjadi lima macam gaya (ragam), yaitu:
Ragam beku (frozen) adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan dalam situasi khidmat dan upacara resmi. Misalnya, dalam khotbah, undang-undang, akte notaris, sumpah, dsb.
Ragam resmi (formal) adalah variasi bahasa yang digunakan dalam pidato kenegaraan, rapat dinas, ceramah, buku pelajaran, dsb.
Ragam usaha (konsultatif) adalah variasi bahasa yang lazim digunakan pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat, ataupun pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau produksi. Wujud ragam ini berada diantara ragam formal dan ragam informal atau santai.
Ragam santai (casual) adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dangan keluarga atau teman pada waktu beristirahat, berolahraga, berekreasi, dsb. Ragam ini banyak menggunakan bentuk alegro, yakni bentuk ujaran yang dipendekkan.
Ragam akrab (intimate) adalah variasi bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang hubngannya sudah akrab, seperti antar anggota keluarga, atau teman karib. Ragam ini menggunakan bahasa yang tidak lengkap dengan artikulasi yang tidak jelas.

- Variasi dari segi sarana

Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan tulis.
Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual. Ragam bahasa ini dipengaruhi oleh bentuk, pola kalimat dan tanda baca.
Goeller (1980) mengungkapkan 3 karakteristik ragam bahasa tulis:
- Accuracy (akurat) yaitu kelogisan segala informasi atau gagasan yang dituliskan.
- Bravety (ringkas) yaitu pengungkapan gagasan yang ringkas, tidak menggunakan kata-kata mubazir dan berulang, serta seluruh kata yang digunakan dalam kalimat ada fungsinya.
- Clarity (jelas) yaitu tulisan mudah dipahami, penalaran jelas (alur pikirannya mudah diikuti oleh pembaca, dan tidak menimbulkan tafsir ganda.

Terdapat dua perbedaan mencolok yang dapat diamati antara ragam bahasa tulis dan lisan, yaitu:
- Dari segi suasana/peristiwa
Jika menggunakan bahasa tulisan tentu saja orang yang diajak berbahasa tidak ada di hadapan kita. Oleh karena itu perlu ada kejelasan tentang fungsi gramatikal seperti subjek, predikat, objek dan hubungan antara setiap fungsi tersebut harus nyata dan jelas. Sedangkan dalam bahasa lisan pembicara langsung berhadapan dengan lawan bicaranya sehingga unsure gramatikal tersebut kadangkala dapat diabaikan.
- Dari segi intonasi
Yang membedakannya adalah intonasi yaitu berkaitan dengan panjang pendek suara/tempo, tinggi rendah suara/nada, keras atau lembutnya tekanan yang sulit dilambangkan dalam ejaan dan tanda baca serta cara penulisan.

Contoh penggunaan ragam bahasa dalam berbagai bidang:
- Ragam bahasa hukum
Ragam hukum di Indonesia memiliki cirri-ciri bahasa keilmuan (Moeliono 1974) yaitu :
- Lugas dan eksak
- Objektif dan menekan prasangka pribadi
- Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat, dan kategori yang diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran
- Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran yang bersensasi
- Membakukan makna kata-katanya, ungkapannya dan gaya pemaparannya

- Ragam bahasa jurnalistik
Bahasa jurnalistik adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam menuliskan berita dan disebut juga dengan bahasa komunikasi masa. Menurut Asep Syamsul M. Romli, bahasa yang biasa digunakan wartawan untuk menulis berita di media massa sifatnya :
- Komunikatif yaitu langsung menjamah materi atau ke pokok persoalan
- Spesifik yakni jelas atau mudah dipahami orang banyak, hemat kata, menghindarkan kata mubazir, menaati kaidah EYD dan kalimat-kalimatnya singkat.


Dengan mengetahui ragam bahasa dan variasi berbahasa kita dapat memahami adanya keragaman berbahasa di Indonesia. Hal ini hendaknya dijadikan sarana pembelajaran agar dapat berbahasa dengan baik dan benar serta mampu menggunakannya sesuai dengan situasi dan kondisi yang tepat.


Fungsi dan Ragam Bahasa Indonesia
1. Fungsi
Di dalam kehidupan sehari – hari kita sebagai mahklukh hidup tidak bisa hidup sendiri,maka manusia adalah makhluk sosial, sehingga manusia perlu berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Pada saat manusia membutuhkan eksistensinya diakui, maka interaksi itu terasa semakin penting. Kegiatan berinteraksi ini membutuhkan alat, sarana atau media, yaitu bahasa. Sejak saat itulah bahasa menjadi alat, sarana atau media. Bentuk dasar bahasa adalah ujaran. Ujaranlah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Bahasa bisa di bilang sarana komunikasi mencakup aspek bunyi dan makna Sistematik karena bahasa memiliki pola dan kaidah yang harus ditaati agar dapat dipahami oleh pemakainya Mana suka karena unsur-unsur bahasa dipilih secara acak tanpa dasar Ujar , karena bentuk dasar bahasa Manusiawi, karena dimanfaatkan manusia.

Bahasa Indonesia dalam kehidupan kita sehari hari mempunyai fungsi atau kegunaan, di antara nya sebagai berikut:
Sebagai informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi timbal-balik antar anggota keluarga ataupun anggota-anggota masyarakat.
Sebagai ekspresi diri, yaitu untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan,emosi atau tekanan-tekanan perasaan pembaca.
Untuk adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat, melalui bahasa seorang anggota masyarakat sedikit demi sedikit belajar adat istiadat, kebudayaan, pola hidup, perilaku, dan etika masyarakatnya.
Sebagai kontrol sosial. Selain itu bahasa juga mempunyai fungsi untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
Kemudian Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi :
Fungsi instrumental, yakni bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu
Fungsi regulatoris, yaitu bahasa digunakan untuk mengendalikan prilaku orang lain
Fungsi intraksional, bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
Fungsi personal, yaitu bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
Fungsi heuristik, yakni bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan sesuatu
Fungsi imajinatif, yakni bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia imajinasi
Fungsi representasional, bahasa difungsikan untuk menyampaikan informasi.
Di dalam bernegara peranan dan fungsi bahasa Indonesia sangat vital diantaranya sebagai
Bahasa resmi kenegaraan
Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah
Di bidang kebudayan mempunyai fungsi Alat pengembangan kebudayaan
Fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa baku :
Fungsi Pemersatu, artinya bahasa Indonesia mempersatukan suku bangsa yang berlatar budaya dan bahasa yang berbeda-beda
Fungsi pemberi kekhasan, artinya bahasa baku memperbedakan bahasa itu dengan bahasa yang lain
Fungsi penambah kewibawaan, penggunaan bahasa baku akan menambah kewibawaan atau prestise.
Fungsi sebagai kerangka acuan, mengandung maksud bahwa bahasa baku merupakan kerangka acuan pemakaian bahasa
2. Ragam Bahasa Indonesia
Manusia adalah makhluk social yang saling berinteraksi dalam masyarakat menggunakan bahasa, dan dalam masyarakat tersebut terdapat bermacam – macam bahasa yang disebut Ragam Bahasa. Indonesia merupakan Negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau, yang dihuni oleh ratusan suku bangsa dengan pola kebudayaan sendiri-sendiri, pasti melahirkan berbagai ragam bahasa yang bermacam-macam dan ini disebut Ragam Bahasa Indonesia.
Ragam bahasa menurut sudut pandang penutur atau ragam daerah ( logat / dialek) yaitu baku dan tidak baku.Ragam bahasa menurut sikap penutur , gaya atau langgam yang digunakan penutur terhadap orang yang diajak bicara. Dari sudut pandangan bidang atau pokok persoalan ragam menurut sarananya yaitu Lisan : dengan intonasi yaitu tekanan, nada, tempo suara, dan perhentian. Dan Tulisan : dipengaruhi oleh bentuk, pola kalimat, dan tanda baca. ragam yang mengalami gangguan pencampuran. Ragam bahasa menurut bidang wacana :
Ragam ilmiah : bahasa yang digunakan dalam kegiatan ilmiah,ceramah, tulisan-tulisan ilmiah.
Ragam populer : bahasa yang digunakan dalam pergaulan seharihari dan dalam tulisan populer.
Ragam bahasa baku dan tidak baku
Ciri – ciri ragam bahasa baku yaitu kemantapan dinamis, memiliki kaidah dan aturan yang relatif tetap dan luwes. Kecendekiaan, sanggup mengungkap proses pemikiran yang rumit diberbagai ilmu dan tekhnologi.Keseragaman kaidah adalah keseragaman aturan atau norma.
Proses pembakuan bahasa terjadi karena keperluan komunikasi. Dalam proses pembakuan atau standardisasi variasi bahasa, bahasa itu disebut bahasa baku atau standard. Pembakuan tidak bermaksud untuk mematikan variasi-variasi bahasa tidak baku. Untuk mengatasi keanekaragaman pemakaian bahasa yang merupakan variasi dari bahasa tidak baku maka diperlukan bahasa bahasa baku atau bahasa standard.
Bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa yang dipergunakan dalam: komunikasi resmi, yakni surat-menyurat resmi, pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, penamaan dan peristilahan resmi, perundang-undangan, dan sebagainya. wacana teknis, yakni dalam laporan resmi dan karangan ilmiah.
pembicaraan di depan umum yakni dalam ceramah, kuliah, khotbah, pembicaraan dengan orang yang dihormati yakni orang yang lebih tua, lebih tinggi status sosialnya dan orang yang baru dikenal.
Ciri struktur (unsur-unsur) bahasa Indonesia baku adalah sebagai berikut.
Pemakaian awalan me- dan ber- (bila ada) secara eksplisit dan konsisten.
b. Pemakaian fungsi gramatikal (subyek, predikat, dan sebagainya secara eksplisit dan konsisten.
c. Pemakaian fungsi bahwa dan karena (bila ada) secara eksplisit dan konsisten (pemakaian kata penghubung secara tepat dan ajeg.
d. Pemakaian pola frase verbal aspek + agen + verba (bila ada) secara konsisten (penggunaan urutan kata yang tepat).
e. Pemakaian konstruksi sintesis (lawan analitis).
f. Pemakaian partikel kah, lah, dan pun secara konsisten.
g. Pemakaian preposisi yang tepat.
h. Pemakaian bentuk ulang yang tepat menurut fungsi dan tempatnya.
i. Pemakaian unsur-unsur leksikal berikut berbeda dari unsur-unsur yang menandai bahasa Indonesia baku.
j. Pemakaian ejaan resmi yang sedang berlaku (EYD).
k. Pemakaian peristilahan resmi.
Ragam Bahasa Tulis dan Bahasa Lisan menurut pemakaian kaidah yang baku di antaranya.
Ada dua perbedaan yang mencolok mata yang dapat diamati antara ragam bahas tulis dengan ragam bahasa lisan, yaitu :
a. Dari segi suasana peristiwa
Jika menggunakan bahasa tulisan tentu saja orang yang diajak berbahasa tidak ada dihadapan kita. Olehnya itu, bahasa yang digunakan perlu lebih jelas. Fungsi gramatikal, seperti subjek, predikat, objek, dan hubungan antara setiap fungsi itu harus nyata dan erat. Sedangkan dalam bahasa lisan, karena pembicara berhadapan langsung dengan pendengar, unsur (subjek-predikat-objek) kadangkala dapat diabaikan.
b. Dari segi intonasi
Yang membedakan bahasa lisan dan tulisan adalah berkaitan dengan intonasi (panjang-pendek suara/tempo, tinggi-rendah suara/nada, keras-lembut suara/tekanan) yang sulit dilambangkan dalam ejaan dan tanda baca, serta tata tulis yang dimiliki. Goeller (1980) mengemukakan bahwa ada tiga krakteristik bahasa tulisan yaitu acuracy, brevety, claryty (ABC).
Acuracy (akurat) adalah segala informasi atau gagasan yang dituliskan dapat memberi keyakinan bagi pembaca bahwa hal tersebut masuk akal atau logis.
Brevety (ringkas) yang berarti gagasan tertulis yang disampaikan bersifat singkat karena tidak menggunakan kata yang mubazir dan berulang, seluruh kata yang digunakan dalam kalimat ada fungsinya. Claryty (jelas) adalah tulisan itu mudah dipahami, alur pikirannya mudah diikuti oleh pembaca. Tidak menimbulkan salah tafsir bagi pembaca. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Berbahasa Indonesia yang baik adalah berbahasa Indonesia yang sesuai dengan tempat tempat terjadinya kontak berbahasa, sesuai dengan siapa lawan bicara, dan sesuai dengan topic pembicaraan. Bahasa Indonesia yang baik tidak selalu perlu beragam baku. Yang perlu diperhatikan dalam berbahasa Indonesia yang baik adalah pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa. Ada pun berbahasa Indonesia yang benar adalah berbahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia.

Referensi:
http://techonly13.wordpress.com
http://azhararief.wordpress.com
http://wikipedia.com
http://joko1234.wordpress.com
www.rometea.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar