Rabu, 07 November 2012

Makalah : Penigkatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Tidak Optimal Akibat dari Ketidakseimbangan Sistem Politik Indonesia



PENDAHULUAN

Latar Belakang
Bukan cerita baru lagi ketika kesemerautan yang terjadi di negara ini. Sistem poitik yang tidak sehat merupakan akar dari permasalahan negara kita tercinta. Ketidak setabilan politik akibat dari kurang maksimalnya pelaksanaan hukum yang berlaku. Ketidak setabilan politik indonesia, yakni dilihat dari kesempatan yang tersedia bagi setiap pemerintah untuk menyelesaikan persoalan – persoalan yang dihadapinya.
Kalau ketidaksetabilan yang terdahulu lebih bersumber dari pada kelemahan elit untuk bekerja sama satu sama lain, maka yang terakhir ini lebih disebabkan oleh belum melembangnya struktur dan prosedur politik yang mampu memberi tempat kepada masyarakat luas untuk mengmbil bagian di dalam proses politik. Orang akan cepat bersetuju dengan pendapa yang mengaktakan bahwa ketidak setabilan politik yang dialami oleh indonesia memperkecil keleluasan bagi negara ini untuk mengadakan perbaikan – perbaikan ekonomi, sosial dan politik. Oleh karena itu adalah logis program politik Orde baru pada awal kekuasaannya untuk menegakkan ketesabilan politik untuk memberi landasan kepada pembangunan. Akan tetapi perlu pula dipersoalkan apa sifat – sifat stabilitas politik yang mungkin ditegakkan di Indonesia dan kesetabilan politik yang bagaimana yang memungkinkan terlaksananya pembangunan dalam arti yang seluas – luasnya.
Bagi Indonesia yang sebagian besar penduduk hidup dalam sektor pertanian, yang kenyataannya belum mencapai kesejahteraan yang diharapkan. Sukar untuk dibantah bahwa ada usaha untuk meningkatkan hasil sektor pertanian guna mendampingi perkembangan industri, dengan harapan supaya sserap sektor pertanian terhadap tenaga kerja meningkat. Namun masalah yang dihadapi bukanlah bagaimana menyeimbangkan antara daya serap tenaga antara kedua sektor tersebut di atas. Persoalan pokok adalah bagaimana menyeimbangkan antara daya serap tenaga kerja dari semua sektor ekonomi dengan persediaan tenaga kerja ada di dalam masyarakat. Kecenderungan ini menyebabkan tumbuhnya potensi radikal pada petani di pedesaan dan lapisan bawah masyarak kota, karena rasa ketidakpuasan serta rasa tidak aman tentang kehidupan baik masa kini maupun masa yang akan mendatang.
Masyarakat yang berada di dalam kondisi tersebut di atas, lebih mudah tergoda untuk melakukan tindakan – tindakan kekerasan seperti hura – hura, pemberontakan, pembunuhan politis, revolusi, dan lain sebagainya. Apa lagi sekiranya kepada masyarakat yang ada di dalam suasana seprti di atas ditunjukkan kelompok tertentu di dalam masyarakat yang menjadi penyebab dari segala suasana yang terjadi. Dengan kekerasan terjadi terhadap kelompok tersebut, sungguhpun tindakan itu tidak akan menyelesaikan persoalan yang dihadapi.
Denga mengabaikan sama sekali pembahasan mengenai masalah klas – klas ekonomi san sosial dalam suatu masyrakat, dianggap menghindari pokok – pokok terpenting yang membentuk suatu sistem politik. Dengan melupakan persoalan yang menimpa masyarakat seolah – olah berarti terlepasnya aspek tersebut dari perkembangan – perkembangan obyektif yang terjadi dalam masyarakat. Terdapat pula perbedaan yang besar mengenai apa yang disebut dengan kesenjangan sosial antara masyarkat bawah deng masyarakat atas.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian Latar Belakang di atas maka saya menarik rumusan masalah sebagai berikut : Ingin mengetahui penigkatan kesejahteraan sosial masyarakat tidak optimal akibat dari ketidakseimbangan sistem politik indonesia?

PEMECAHAN MASALAH

Pembinaan Demokrasi dan Kehidupan Politik yang Sehat
Disadari sepenuhnya bahwa kita semua termasuk dari sebagaian besar rakyat yang menginginkan makin terjelmanya kehidupan demokrasi yang sehat di tanah air kita ini. Tentu ada yang akan berkata, kita sudah punya panca sila yang demikian luhur, mengapa kehidupan demokrasi dan keadilan politik belum terlaksana sebagaimana mestinya? Ya, mungkin ada pula yang akan bertanya juga, apakah tiap warga negara sekarang mempunyai kesempatan sama mendapatkan perlindungan hukum, apabila diperlukan? Kita juga tahu peristiwa Wasdir yang hanya karena meminta Rp 25 tetapi terasa menjengkelkan orang yang diminta, ia harus membayar dengan membayar 3 tahun penjara. Dan berbagai kontras mungkin dapat diajukan. Kemanakah si rakyat kecil akan mengadu? Oleh karena itu tidak mengejutkan kita kalau akhir – akhir ini ada cetusan – cetusan dari hati nurani pemuda pelajar maupun rakyat yang terang – terang ditunjukkan kepada pemerintahan dengan jajarannya sebagai pembantu atas berbagai hal yang tidak lagi musyawarah, dan dipihak lain menjamin kemantapan kehidupan politik, tidaklah kita bisa berhenti pada konsep yang baik dan itikad yang murni saja. Keduanya oenting dan teramat penting, tetapi yang sangat menentukan ialah dapat atau tidak diciptakannya suatu mekanisme politk yang ampuh. Diperlukan sekali mekanisme yang sekaligus berfungsi sebagai alat kontrol terhadap kecenderungan kekekuasaan, yang tak selamnya sehat itu, dan juga berperan sebagai sarana untuk selalu menggairahkan kereativitas dalam hidup berenegara serta tersalurnya dan berkembangnya aspirasi masyarakat.
Para intelektual dan mereka yang berada diluar orbit kekuasaan, dengan penuh keyakinan terlalu biasa mengutif ucapan Lord Acton, “ Power tends to corrupt”, katanya. Dan biasanya tentu dilanjutkan, “ Absolute power, corrupts absolutly”. Jiak begini halnya, memang tiada retorika yang akan bisa mengingkari hanya manifestasi kekuasaan dan tingkat keterbukaannya yang akan menetralisir intesitas dari ucapan tersebut. Kekuasan selalu bersifat ambivalen, serba mendua. Ia harus muncul untuk kesejahteraan bersama, tetapi kehadirannya juga harus mengekang rasa kesejahteraan individu – individual tak bisa berbuat apa yang dimauinya.
Kesepakan akan mudah diperoleh jika kita berbicara mengenai perlunya pembagunan bagi Indonesia. Demikian pula kalau dikaitkan bahwa yang hendak dicapai dengan pembangunan itu ialah suatu masyarkat yang adil dan makmur. Bagi kita yang perlu diketengahkan di sini bukan hanya kedua aspek pembangunan di atas. Lebih dari pada itu ialah bagaimana peroses atau usaha untuk mencapai kemakmuran itu berjalan, adalah persoalan yang perlu mendapatkan perhatian yang cukup. Sebab pada hakekatnya pembangunan adalah untuk memperbesar kebahagiaan yang dapat dicapai oleh anggota masyarakat, yang di dalam masyarakat Indonesia diujudkan dengan kata adail dan makmur.
Bukan hanya kita sebagai warga negara Indonesia saja yang tau permasalahan politik dalam negeri, tetapi Indonesia sudah disorot dimata internasional bahwa betapa tidak seimbangnya sistem politik Negara ini. Yang akibatnya derajat Indonesia dimata dunia sangatlah rendah terutama dalam hal perpolitikan dan pengembangan kesejahteraan rakyat. Sebagian besar, mungkin karena korupsi, kolusi dan nepotisme ( KKN ) dan kurangnya profesionalisme di dalam menjalankan roda kepemimpinan. Banyak sekali permasalahan yang terjadi di Negata ini dan akan terus terjadi tanpa ada jalan dan solusi yang tepat untuk penyelesainnya. Sebut saja misalnya, koperasi belum berjalan sebagai mana diharapkan, sementara Badan Usaha Milik Negara (BUMN ) yang besar terimbas KKN, sehingga goyah; misalnya PLN, Garuda, Pertamina dan lain sebagainya. Strategi juga  menuju kesentralisme, sehingga demokratisasi politik dan ekonomi terhambat. Ekonomi Indonesia semakin terpuruk, oleh KKN yang melingkari segenap kehidupan bangsa ini, baik politik, ekonomi, maupun sosial. Wajar, tidak mudah untuk memlihkan kembali. Dengan kondosi seperti ini dibuthkan tenaga kepemimpinan yang super power dan tidak cepat lembek. Apabila semua aspek sudah tidak seimbang dan tidak memihak pada kesejahteraan rakyat bagaimana bisa Negara Indonesia dipandang tinggi oleh Negara lain. Rakyat sendiri saja tidak bisa diurus, apa lagi jika sudah berbicara ranah internasional. Sangat memperihatinkan melihat kenyataan semua ini, dan yang paling menyedihkan ialah rotasi generasi yang tidak mengarah ke yang lebih baik melainkan memperumit keadaan. Jika sudah begitu siapa lagi yang akan membangun Bangsa ini ke arah yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar