Pemandangan
mata yang mengibakan
Terpinggir
sendiri meratapi nasib
Sambil
berdo’a...
Tuhan...
Utuslah
manusia yang berhati nurani
Manusia
yang mensyukuri nikmat Mu
Untuk
mengulurkan jarinya kepada saudaranya
Kini dia hanyalah pasrah
Menanti sambil melangkahkan kaki kotornya
Hampir setiap jalan merintihkan kepahitan
Tidakkah
hati ini iba melihat saudara – saudara kita
Akankah
nurani ini tetap beku untuk menolong
Dimanalakah
letak kemanusian kita
Ataukah hati mu berubah menjadi batu
Sungguh kasihan mereka yang disana...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar