Observasi Desa Ampldento kec.
Karangploso kab.Malang
( Karakteristik Masyarakat Desa
Ampeldento )
Oleh :
Mohammad Rikiyansyah
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik
Jurusan Sosiologi
Universitas Muhammadiyah Malang
( UMM )
DAFTAR ISI
Abtraksi
Kata
Pengantar
BAB I :
Latar
Belakang …………………………………………………………………………..
Rumusan
Masalah ………………………………………………………………………
Tujuan
dan Manfaat Penelitian ………………………………………………………..
Metode
Penelitian ……………………………………………………………………….
Tekhnik
Pengumpulan Data ……………………………………………………………
BABII :
Sejarah
Desa ……………………………………………………………………………
Karakteristik
Budaya Desa …………………………………………………………….
Karakteristik
Fisisk ……………………………………………………………………...
Kelompok
Perimer dan Sekunder ……………………………………………………..
Tingkat
Pendidikan ……………………………………………………………………...
Permasalahan
Yang Harus Diatasi ……………………………………………………
Strategi
Yang Diambil Pemerintah …………………………………………………….
Gambar
/ Foto ……………………………………………………………………………
BABIII :
Kesimpulan
dan Saran ………………………………………………………………….
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kesempatan dan kesehatan
sehingga kami dapat mengerjakan laporan ini yang insya Allah benar dan tidak
ada berhenti pada satu titik tertentu sepanjang masa. Setiap masyarakat dalam
kehidupannya tentu mengalami perubahan. Jika terjadinya perubahan sebagai
akibat penyesuaian diri dari anggota suatu masyarakat secara penuh kesadaran
dan kami ucapkan banyak terimakasih kepada :
Bapak
pembimbing mata kuliah MPS karena sudah memberikan tugas proposal kepada kami
sehingga kami mengerti dan faham bagaimana cara membuat proposal yang baik dan
benar.
Sekian dan terima kasih. Kurang
lebihnya saya mohon maaf dan adapun kekurangannya merupakan karena kami
hanyalah manusia biasa yang harus banyak belajar.
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pada dasarnya, bahwa tiada
masyarakat yang berhenti pada suatu titik. Setiap masyarkat akan bergerak dari
satu titik perubahan ke titik perubahan lainnya. Bisa dikatakan bahwa perubahan
merupakan sebuah keniscayaan yang harus diterima oleh suatu masyarakat dengan
intensitas dan eskalasi perubahan yang berbeda – beda. Ada masyarakat yang bisa meredam perubahan
sehingga laju perubahan berjlan lambat dan berlangsung pada ruang yang
terbatas. Fenomena ini bisa terjadi pada masyarakat yang memiliki kearifan
local ( local genius ) sehingga cukup resisten terhadap arus perubahan. Pada
sisi lain, ada masyarakat yang bersikat terbuka dan memiliki pertahanan budaya
yang longgar, yang mengakibatkan mereka menerima perubahan seoloah – olah tanpa
antisipasi dan seleksi. Intensitas dan eskalasi perubahan yang terjadi pada
perubahan masyarakat seperti ini umumnya berlangsung dalam area yang luas dan
transparan.
Tanpa
pandang bulu, setiap masyarakat Ampeldento merupakan salah satu komitas bagian
timur wilayah kabupaten Malang.
Ampeldento merujuk pada suatu etnis yang berasal dari etnis pertanian yang
senantiasa berdiam dan tinggal di dataran rendah. Pola kehidupan mereka adalah
bercocok tanam di lading dan sawah. Disamping itu, mereka juga bergantung
kepada hasil pertanian. Hal ini menandakan bahwa mereka banyak menguasai alam
persawahan.
Di
lingkungan masyarakat Desa Ampeldento, hal ini terjadi sebagai akibat dari
suatu proses mobilitas penduduk ( dari pedesaan ke kota ) yang pada giirannya menuntut adanya alokasi penggunaan sumber lahan
pertanian ke non-pertanian sehingga mempengaruhi poloa kehidupan keluarga tani.
2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
Latar Belakang di atas, maka dapat dikemukakan Rumusan Masalah sebagai berikut
:
a) Bagaimana kehidupan masyarakat Desa
Ampeldento seutuhnya ?
b) Apa penyebab perubahan masyarakat Desa
Ampeldento seutuhnya ?
3.
Tujuan Penelitian
Tujuan
peneletian ini adalah :
a) Untuk mengetahui kehidupan masyarakat
Desa Ampeldento.
b) Ingin mengetahui penyebab perubahan masyarakat
Desa Ampeldento.
4.
Manfaat Penelitian
a.
Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan keilmuan Mahasiswa terutama dalam hal kajian yang berkaitan dengan arus Globalisasi dan perkembangan disiplin ilmu sosiologi terutama sosiologi pedesaan.
b. Manfaat Praktis
Memberikan
informasi atau pengetahuan tentang kehidupan masyarkat Desa Ampeldento kepada
kami dan berguna sebagai masukan atau informasi terhadap pemerintah daerah
untuk membuat kebijakan atau peraturan daerah.
5.
Metode Penelitian
a.
Lokasi Penelitian
Penelitian
ini dilakukan di Desa Ampeldento kabupaten Malang dengan mendatangi masyarakat –
masyarakat Desa yang akan diambil datanya guna untuk keperluan keabsahan data.
Dalam penelitian ini kami menganalisis tentang kondisi situasi serta aktifitas kehidupan
masyarakat Desa Ampeldento.
b.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan mengunakan
metode Diskriptif yang biasanya disebut penelitian Taksonomik yaitu metode
penelitian yang bertujuan untuk Eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu
fenomena atau kenyataan social dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variable
yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.
6.
Tekhnik Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Interview / Wawancara
Interview yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan
Tanya jawab pada yang bersangkutan tentang masalah yang akan dibahas untuk
menjabarkan data yang diperlukan atau percakapan dengan maksud untuk
mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi,
perasaan dan sebagainya, yang dilakukan dua pihak, yaitu pewawancara yang
mengjukan pertanyaan dengan yang diwawancarai. Dalam hal ini peneliti
mewawancarai dengan sebagian masyarakat Desa tentang masalah yang akan dibahas
dalam laporan ini. Pada penelitian ini peneliti menggunakan wawancara mendalam
yaitu suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap
muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik
yang diteliti.
2.
Observasi
Observasi
adalah suatu tekhnik pengumpulan data dengan melalui suatu pengamatan terhadap
obyek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk pengambilan data
adalah menggunakan tekhnik observasi langsung, yaitu peneliti secara langsung
dengan ke tempat yang diinginkan dan mengamati apa yang ada di tempat tersebut
untuk mendapatkan data. Observasi dapat dilakukan dengan menggunakan panca
indera yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pencecap. Peneliti
dalam hal ini sebagai orang asing yang berada di lingkungan tertentu dan
berperan netral dengan sepengetahuan obyek penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar